Perbekalan Steril

Wednesday, December 25, 2013


STERILISASI

Sterilisasi adalah menghilangkan semua bentuk kehidupan, baik bentuk patogen, non patogen, vegetatif, non vegetatif dari suatu objek atau material. Suatu bahan dinyatakan steril bila sama sekali bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun yang tidak, baik dalam bentuk vegetatif maupun dalam bentuk tidak vegetatif (spora).
Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup.
Ada 3 alasan utama untuk melakukan sterilisasi
  1. Untuk mencegah transmisi penyakit
  2. Untuk mencegah pembusukan material oleh mikroorganisme
  3. Untuk mencegah kompetisi nutrien dalam media pertumbuhan sehingga memungkinkan kultur organisme spesifik berbiak untuk keperluan sendiri (seperti produksi ragi) atau untuk metabolitnya (seperti untuk memproduksi minuman dan antibiotika).

PROSES STERILISASI : FISIKA, KIMIA DAN MEKANIS

Ø Sterilisasi secara fisik
Meliputi pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi. Dengan udara panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170o – 180oC dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).

1.       Panas
     Inaktivasi virus dengan panas
Contohnya seperti penganjuran pada semua alat suntik seperti jarum dan instrument lain yang telah kena kontak dengan darah agar di autoklaf pada suhu 121oC selama 20 menit atau dipanaskan dalam oven pada suhu 180oC selama 1 jam.

 Metode sterilisasi dengan panas
• Panas lembab
• Pemanasan Kering
• Air mendidih

2.       Pengeringan ( Desikasi )

3.       Radiasi
Semua bentuk radiasi dapat merusak mikroorganisme, yang menyebabkan kematian atau mutasi. Dua kelompok radiasi yang telah digunakan untuk mengendalika mikroorganisme adalah radiasi pengionan (sinar–X, sinar gamma dan sinar katode) dan sinar ultraviolet.



Ø Sterilisasi secara kimia
Digunakan apabila dengan sterilisasi panas kering atau sterilisasi tekanan tinggi akan merusak objek tersebut atau peralatan tidak tersedia.

Ø Sterilisasi secara mekanik
Digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan.
1.       Filtrasi
Substansi tertentu yang tidak dapat terkena panas atau perlakuan kimia tanpa perombakan atau kerusakan lainnya mungkin di sterilisasi dengan proses filtrasi. Bakteri tidak mati sewaktu filtrasi tetapi secara fisik terpisah dari cairan dengan cara ini. Filter yang sebenarnya, biasanya terbuat dari asetat selulosa, mempunyai banyak lubang kecil (pori) yang tidak dilewati bakeri.
2.       Tekanan Osmosis
Laju lewatnya air dari larutan yang satu ke larutan yang lain adalah fungsi perbedaan kadar antara kedua larutan, ini dikenal sebagai tekanan osmosis. Oleh karena itu, apabila bakteri ditempatkan ke dalam suatu larutan garam atau gula yang berkadar tinggi, air akan mengalir dari sel bakteri ke dalam larutan garam atau gula. Hal ini, tentunya mencegah pertumbuhan bakteri.
3.       Vibrasi Sonik (Getaran Suara), Triturasi, Agitasi
Istilah supersonik atau ultrasonik digunakan untuk menunjukan gelombang suara yang bernada begitu tinggi sehingga tak dapat didengar oleh telinga manusia. Seperti triturasi (proses pelumatan) dan agitasi (proses penggoncangan), suara ultra sebenarnya menghancurkan bakteri sehingga bahan intraseluler dan dinding sel dapat dipisahkan untuk penggunaan dalam studi laboratorium.

MEKANISME STERILISASI
Sterilisasi Secara Kimia, Berdasarkan mekanisme kerjanya zat anti-mikroba, maka sterilisasi kimiawi bisa diklasifikasikan atas 3 golongan, yaitu:
1.   Golongan zat yang menyebabkan kerusakan membran sel.
2.   Golongan zat yang menyebabkan denaturasi protein.
3.   Golongan zat yang mampu mengubah grup protein dan asam amino yang fungsional

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban, konsentrasi gas, suhu dan distribusi gas dalam chamber pengsterilan. Penghancuran bakteri tergantung pada adanya kelembaban, gas dan suhu dalam bahan pengemas, penetrasi melalui bahan pengemas, pada pengemas pertama atau kedua, harus dilakukan, persyaratan desain khusus pada bahan pengemas. Dalam membuat sediaan farmasi, sediaan farmasi harus memenuhi syarat bebas piroge, jernih, tidak berwarna, dan tidak mengalami kebocoran.

0 comments:

Post a Comment